Sunday, November 15, 2015

(Apa yang terjadi di Paris?) (Apa itu benar dan Salah?) (Kenapa ada Terorisme?)

13 November 2015

What Happened in Paris?

Benar saja apabila beberapa orang berkeyakinan bahwa angka "13" merupakan angka sial. Tetapi saya yang dahulu tidak percaya dengan sebuah angka sial sejenak mulai memikirkan mengenai hal tersebut.

Apakah benar angka "13" sebagai angka sial?

Dulu saya yang tidak pernah memikirkan hal-hal seperti ini, tiba-tiba harus berpikir kembali mengenai kebenaran sebuah angka sial ini.

Ya, Kejadian di Paris pada 13 November 2015 merupakan alasan saya untuk memikirkan kesialan angka 13 ini.

Sebelum kita jauh mengenai pembahasan angka sial ini.alangkah baiknya kita melihat kronologi kejadian di Paris tersebut terlebih dahuli

21.09
Pengunjung restoran di Rue Bichat diberondong tembakan oleh seorang laki-laki menenteng AK-47. Korban tewas mencapai 20 orang. Polisi antiteror sudah mendapat informasi dan disebar ke penjuru kota. Dalam momen bersamaan, penembakan beruntun terjadi di tiga lokasi lain, yakni bar dide Charonne dan Faidherbe, serta restoran di La Petit Cambodge.
21.42
Saat polisi masih melacak lokasi di restoran, dua bom bunuh diri terjadi di Stadion Stade de France, yang sedang menggelar pertandingan sepakbola persahabatan antara Timnas Prancis vs Jerman. Presiden Francois Hollande pun sedang berada di lokasi pada saat bom meledak, sehingga segera dievakuasi. Akibat ledakan di tribun itu, belasan orang tewas.
21.48
Nyaris bersamaan dengan bom di Stadion Stade de Frace, setidaknya tiga orang diketahui menyerbu Gedung Bataclan yang sedang menggelar konser. Pelaku memberondongkan peluru ke arah kerumunan 1.000 penonton selama nyaris 15 menit.
Di lokasi ini, jatuh korban tewas paling banyak. Gedung Bataclan jaraknya sangat dekat dengan Kantor Redaksi Charlie Hebdo yang Januari lalu diserang kelompok militan.
23.02
Presiden Hollande, setelah dievakuasi dari Stadion, memberikan pidato kepada media massa. Dia mengatakan terorisme yang mengerikan telah terjadi di Prancis, sehingga pemerintah menetapkan keadaan darurat. Untuk itu, dia memerintahkan polisi dan tentara bekerja sama menghentikan segala potensi serangan lanjutan. Rapat kabinet pun menyatakan seluruh perbatasan darat ditutup.
"Penutupan perbatasan ini untuk memastikan para pelaku tindak pidana ini tidak meninggalkan negara ini," kata Hollande.
23.55
Polisi antiteror mulai masuk ke Gedung Bataclan, mencoba membebaskan sandera. Kontak senjata terjadi, setidaknya empat aparat tewas karena ditembak pelaku.
00.35
Polisi Prancis mengatakan kasus penyanderaan di Bataclan berhasil dituntaskan. Tiga pelaku tewas, tapi belum diketahui apakah ada pelaku lainnya yang masih bebas. Ciri-ciri pelaku tidak diumumkan pada pers. Korban tewas insiden Bataclan mencapai 100 orang, sedangkan dari penembakan di lokasi lain ditambah bom bunuh diri, korban tewas 53 orang. (sumber:http://www.merdeka.com/dunia/berikut-kronologi-serangan-beruntun-di-paris-tewaskan-153-orang.html)
WOW. sebuah ekspresi yang mencerminkan kejadian ini. kenapa tidak? sebuah kejadian yang sangat luar biasa bagi kita. Kejadian yang sangat mengguncang dunia internasional saat ini. Kejadian yang membuka mata dunia bahwa teror tidak akan pernah habis. Bahwa teror tidak akan akan hilang walaupun diperangi sampai ke sumbernya karna teror telah menjadi sebuah ideologi bagi beberapa orang. 
Ini adalah kejadian yang akan merubah gaya berpikir setiap orang di Eropa terutama di Prancis nantinya. Mereka akan sadar bahwa mereka tidak pernah aman dari teror, bahwa mereka masih dapat dihantui kejadian-kejadian seperti ini setiap saat.
Rasa takut ini akan muncul terus serta memunculkan rasa takut baru seperti apa yang terjadi di Amerika dan sebagian Eropa pada saat lampau yaitu "ISLAMPHOBIA". Karena tidak lama dari serangan ini berlangsung, ISIS mengklaim bertanggung jawab. Hal ini juga dapat dilihat dari keterangan saksi yang mengatakan bahwa salah satu teroris mengatakan bahwa dia melakukan ini karena Presiden Prancis memutuskan untuk turut campur dalam masalah Suriah dengan menggempur Suriah dengan pesawat tempur.
Yang saya takutkan adalah, kejadian ini sebagai awal sebuah kejadian besar. Bukan sebagai momentum bagi ISIS untuk menunjukkan eksistensinya di Eropa melainkan momentum bagi Prancis untuk semakin turut campur dalam masalah ISIS di Suriah. Hal ini sama halnya ketika WTC Amerika 11 November di hancurkan oleh sekelompok orang dengan menabrakkan pesawat ke menara tersebut dan Al-Qaeda mengklaim sebagai pelakunya. Kejadian ini menjadi momentum bagi Amerika untuk datang ke Timur Tengah untuk menggempur tempat yang diyakini sarang Al-Qaeda, bukan hanya lewat udara melainkan melalui pasukan darat.
Apabila ini dijadikan Prancis sebagai momentum untuk semakin menggempur Suriah (ISIS) dapat saya katakan bahwa ini merupakan kesalahan telak bagi pihak ISIS nya sendiri. Yang mana Prancis bukan menjadi takut untuk menggempur melainkan semakin bersemangat. 
Disamping itu juga, Phobia terhadap Islam akibat kejadian ini akan menjadi sebuah kemunduran bagi Prancis. Prancis sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di Eropa Barat akan mengalami banyak permasalahan apabila Phobia ini menyebar. Rasa curiga terhadap mereka yang Muslim akan semakin tinggi. Ini akan menimbulkan masalah tersendiri bagi Prancis. Tapi saya mengetahui bahwa rakyat Prancis yang sudah terbuka akan wawasan dan ilmu tidak akan mudah terpengaruh dan terkena Phobia ini. Karena pada dasarnya, Agama tidak pernah salah dan mengajarkan hal yang salah. Namun orang lah yang berkelakuan salah. (bahan renungan)
Diluar dari efek Phobia yang terjadi di Prancis dan Momentum bagi Prancis dan ISIS. Muncul efek yang akan sangat berpengaruh yaitu masalah pengungsi. 
Diperkirakan Jutaan pengungsi dari Timur-Tengah terutama suriah berusaha mengungsi dan mencari kehidupan damai ke daratan Eropa tak terkecuali Prancis. Dengan kejadian seperti ini, akan mempertimbangkan kebijakan negara Prancis terhadap pengungsi. Bukan hanya Prancis Uni Eropa (EU) juga akan menjadikan ini pertimbangan untuk menerima atau menolak pengungsi. Dan menurut pendapat saya, kejadian ini akan menjadi pertimbangan untuk menolak pengungsi dari Timur-Tengah. Hal ini menjadi dampak yang besar atas kejadian ini. Jutaan para pencari suaka menjadi tumbal karena kejadian ini. 
Penolakan terhadap pengungsi akan mempertaruhkan jutaan nyawa dan ini akibat dari satu kejadian. Sebuah efek beruntun dari sebuah kejadian yang mengguncang dunia. Efek yang mungkin tidak disadari oleh para pelakunya atau bahkan efek itu yang mereka inginkan?
Kita mungkin akan bertanya, mengapa mereka melakukan hal bengis seperti ini? Itu adalah pertanyaan yang butuh analisis mendalam serta pembelajaran langsung pada para pelaku. 
Tapi sejauh otak berpikir bahwa pasti kita telah mencaplok dibenak kita bahwa Teroris adalah hal yang jahat. Tapi bagi mereka itu adalah sebuah kebenaran. Ini adalah seperti dua mata uang yang punya sisi masing masing dengan sudut pandang yang berbeda. Kita mengatakan A itu salah akibat kita berada di sudut pandang B dan juga sebaliknya. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut kita harus menyamakan presepsi terlebih dahulu. 
Inilah yang menurut saya salah dalam pemberantasan teroris yang terjadi di Dunia bahkan Indonesia sendiri. Saat B menyatakan si A salah karna dia teroris, lalu si B memaksakan kehendaknya terhadap A dengan cara memeranginya. Lalu si A yang merasa dirinya benar tapi di perangi si B merasa tidak senang lalu menyerang balik. Hal ini tidak akan menghabiskan keberadaan teroris di Dunia melainkan menambah jumlah mereka. Karena ada suatu Quote yang mengatakan 
" jangan lawan kejahatan dengan kejahatan, tapi bawalah kebaikan maka kejahatan akan dengan sendirinya"
Ini merupakan kalimat yang sangat dahsyat sebenarnya. tapi muncul kembali pertanyaan.
"Kriteria yang jahat itu seperti apa?"
Ini pertanyaan yang muncul apabila saat dia melakukan sebuah kejahatan tapi merasa itu suatu kebenaran.
Sehingga pertanyaannya kembali lagi
Apa itu benar apa itu salah?
Jika saya secara pribadi untuk mencari yang benar atau yang salah maka saya akan bertanya pada yang maha kuasa pencipta segalanya dan juga pencipta kebenaran. Tuhan tidak pernah menciptakan kesalahan. Tetapi Dia menciptakan sebuah kebenaran. akan tetapi apabila kita melakukan hal yang tidak sejalan dengan kebenaran yang Tuhan ciptakan maka kita sedang berjalan dijalan yang salah. itu adalah hal yang simple dari pengertian apa yang salah dan benar. 
Muncul pertanyaan lagi " apa yang Tuhan (agama) bilang benar belum tentu benar bagi Tuhan (agama) lain?"
Pertanyaan yang sangat menjebak sebenarnya, tapi sejauh yang terlihat tidak pernah ada satu agama pun di Dunia yang mengajarkan suatu yang salah akan tetapi manusianya yang salah menafsirkan. 
Sebagai contoh : Membunuh orang lain adalah sebuah tindakan yang salah. Tidak ada satu agama pun yang menganjurkan kita untuk membunuh.
Pertanyaan paling menjebak
"Ada beberapa ajaran yang mengatakan membunuh diperbolehkan asal ...."
Penafsiran adalah suatu yang ada dalam diri manusia karena manusia diberi akal pikiran, penafsiran yang salah akan membawa kita kejalan yang salah. penafsiran yang salah adalah saat kita menafsirkan sesuatu menggunakan pemikrian pribadi dan duniawi tanpa membawa Sang Pencipta dalam menafsirkan.
Kronologi kejadian merupakan fakta dan kejadian nyata akan tetapi mengenai penjelasan merupakan murni pendapat dan pemikiran penulis. Sehingga setiap pendapat dapat dipatahkan dengan pendapat yang lebih memiliki dasar pemikiran yang baik. Sehingga apabila para pembaca memiliki argumen ataupun pendapat serta kritik dapat di komen serta diskusi ke email pribadi penulis. Yannes


No comments:

Post a Comment